Tampil membara, Tole semakin menegaskan keunggulan di set penentuan. Berkat ketangguhan mental, pemain Jawa Timur ini pun memberikan sekeping bagel buat lawan. Forehand ke sisi kiri pertahanan lawan pun menyudahi laga ini.
Permainan tadi sangat lama, poin per poinnya. Satu poin saja, kita bisa lima-enam kali rally. Sungguh, poin yang panjang. Perjuangan Yuta perlu diberikan applause pula. Ia bermain bersemangat juga. Lebih lagi, tidak mudah bermain panjang di sini sebab udara lembab serta cuaca panas,” ujar pengidola Febi Widhyanto.
Tatap Pertemuan kedua dengan Prajwal Dev Pada babak semifinal, Tole akan menghadapi unggulan ketiga, S D Prajwal Dev, asal India. Meski lebih rendah lima puluh strip peringkat, pemain tim nasional ini unggul dalam rekor pertemuan mereka. Di arena yang sama, ia mengandaskan peringkat 646 tunggal dunia itu pada babak pertama pekan ketiga ITF M25 Jakarta, April lalu.
“Saya akan berikan effort maksimal. Saya siap menang bersama supporter yang bergelora” tutur petenis yang dinaungi oleh RANS Entertainment.
Sementara itu, semifinal lain mempertemukan wakil India, Sidhant Bhantia, yang merangkak dari babak kualifikasi dengan wakil Thailand, Palaphoom Kovapitukted, yang menempati unggulan keenam dalam ajang berlevel M15 ITF, yang menempati kasta terendah dalam khazanah tenis dunia ini. Pada babak delapan besar, Bhantia menundukkan kawakan asal Belanda, Thiemo de Bakker, 6-4 (ret). Sedangkan, Kovapitukted menyingkirkan wakil Australia, Mourani Bouzige usai berbalik unggul dalam tiga set, 3-6, 6-1, 6-3.
Dari sektor ganda harapan tuan rumah yang menempati unggulan teratas, Nathan Barki (18) dan Christopher Rungkat (34), mesti berpuas diri dengan raihan empat besar. Pengoleksi dua gelar ganda ITF ini merelakan laga final kepada unggulan ketiga asal India, S D Prajwal Dev dan S K Reddy Ganta. Dalam laga selama satu jam dua puluh menit, yang terhenti sebentar karena hujan, peraih perak ganda SEA Games 2023 ini kalah dalam dua set langsung, 4-6, 5-7.