Sementara Amir Hamidy menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat 349 jenis ular jumlah ini diperkirakan 10 persen dari jumlah jenis ular yang ada di dunia. Dari jumlah tersebut ular yang berbisa ada 77 jenis dari 3 famili, dan 55 jenis di antaranya merupakan ular berbisa yg hidup secara terestrial.
Amir mencontohkan perbandingan morfologi beberapa jenis ular tidak berbisa yang mirip dengan jenis ular yang berbisa, yang secara sepintas bagi umum tidak mudah untuk membedakannya.
Lebih lanjut Amir mencontohkan ular berbisa yang ada di sekitar Bogor seperti ular cabe. “Ular cabe berukuran 30 cm biasanya keluar pada saat banjir di daerah Bogor. Ular berbisa itu memiliki gigi venom, gigi venom dicirikan dari bentuk fisik gigi yang paling panjang di antara gigi lainnya. Gigi venom seperti bentuk jarum dengan lubang yang fungsinya menghantarkan venom ke mangsa atau ke makhluk hidup yang digigitnya,” terang Amir dikutip dari brin.go.id.
Jenis gigitan ular berdasarkan World Health Organization (WHO) seperti yang diinformasikan peneliti ahli utama BRIN tersebut ada dua katagori yakni: katagori 1 adalah golongan ular berbisa yang gigitan bisanya menyebabkan kematian atau kecacatan pada manusia yang hidup di sekitar habitat manusia, dan katagori 2 adalah golongan ular berbisa yang gigitan dan bisanya menyebabkan kematian atau kecacatan pada manusia namun potensinya kasus gigitannya kecil karena kelompok ini hidup di hutan