“Mungkin tempat-tempat penampungan air yang selama 3 tahun terakhir ini karena musim basah banyak tidak digunakan, sekarang mulai diperbaiki, diaktifkan kembali, sehingga sumber-sumber air masyarakat ini yang bisa mendukung kebutuhan air masyarakat saat nanti terjadi El Nino,” tegasnya.
Dia melanjutkan, Pemda dan BPBD juga diimbau untuk mulai menyiagakan sarana prasarana seperti tangki air dan mobil-mobil pengangkutnya. Sehingga apabila terjadi kekeringan, Pemda bekerja sama dengan unsur TNI, Polri dan kementerian lain bisa mendorong kebutuhan air kepada masyarakat yang membutuhkan.
Suharyanto menegaskan saat ini BNPB tengah fokus melakukan langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak yang merugikan masyarakat, terutama pada periode puncak El Nino yang diperkirakan berlangsung pada Agustus-September.
“Sehingga apabila nanti bulan Agustus-September yang diperkirakan puncaknya El Nino, masyarakat tidak terlalu menderita,” ujarnya.
Menurut dia, dalam rangka mengatasi kekeringan ada dua langkah yang telah dipersiapkan. Untuk langkah pertama, BNPB mengimbau kepada daerah-daerah untuk memastikan ketersediaan air, khususnya wilayah-wilayah di daerah-daerah yang biasanya timbul kekeringan.