IPOL.ID – Bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 30 tentara dan melukai puluhan lainnya di dalam sebuah akademi militer di ibukota Somalia, Mogadishu, Senin (24/7).
Sumber militer menyebut, serangan itu diklaim oleh kelompok militan al Shabaab terkait dengan Al-Qaeda.
“Kami telah mengkonfirmasi 30 orang tewas dan 73 lainnya terluka akibat ledakan di kamp pelatihan militer tersebut,” ujar seorang perwira militer Somalia Mayor Abdullahi dilansir Reuters.
Para korban berasal dari wilayah Lower Shabelle dan datang ke ibukota untuk mengikuti pelatihan, kata Kapten Ali Farah, yang mengenal beberapa di antara mereka.
Ia mengatakan bahwa sejauh ini ia telah mengetahui ada 10 korban tewas.
“Para tentara sedang berbaris untuk dihitung ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya,” kata Farah.
Kampanye militer yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah dan milisi sekutu tahun lalu telah memaksa kelompok yang terkait dengan al Qaeda itu keluar dari sebagian besar wilayah di Somalia selatan, namun para militan masih terus melancarkan serangan-serangan mematikan.
Dalam beberapa minggu terakhir, dengan kampanye militer melawan mereka terhenti karena tentara mempersiapkan serangan tahap kedua, para pejuang al Shabaab telah meningkatkan serangan mereka.
Pada akhir Mei, mereka membunuh sedikitnya 54 pasukan penjaga perdamaian Uganda di sebuah pangkalan di selatan Mogadishu. Mereka mengepung Baidoa, salah satu kota terbesar di negara itu selama hampir dua minggu.
Dan mereka telah melakukan serangkaian serangan di Mogadishu bulan ini.
Al Shabaab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembom tersebut telah menewaskan 73 tentara dan melukai 124 lainnya.
Kelompok ini biasanya memberikan angka korban yang jauh lebih tinggi daripada yang diberikan oleh pihak berwenang.
Al Shabaab telah berperang sejak tahun 2006 untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia dan mendirikan pemerintahan sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat terhadap hukum Syariah Islam. (far)