Sayangnya, hingga kini masih ada selisih harga yang sudah lama jadi masalah yang tak kunjung mendapat kesepakatan antara kedua BUMN tersebut. “Miris kami melihat, sangat kurang sinergitas antara BUMN kita,” kata Politisi Fraksi PAN ini dikutip dpr.go.id.
Oleh karena itu, Nasril menilai Pemerintah harus turun tangan melakukan konsolidasi ke dua belah pihak. Mengingat kedua perusahaan tersebut adalah sama-sama BUMN. Bahkan, Komisi VII DPR RI juga mendesak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memanggil kedua membelah pihak, agar segera diselesaikan persoalan harga. Sehingga ditemukan titik tengah yang baik.
Sementara itu Dirut PT Inalum, Danny Praditya mengakui selama ini masalah harga yang belum ada sepakat memang menjadi kendala. Namun saat ini pihaknya bersama PLN sudah melakukan pertemuan, mencari solusi beberapa opsi lain.
Di antaranya dengan kemungkinan melakukan kerja sama operasional ataupun joint venture, di mana aset kedua perusahaan akan dijadikan satu dan PLN akan bisa mendapatkan upside ataupun bagian dari kepemilikan hasil produksi Inalum.