IPOL.ID – Munculnya kasus baru hepatitis akut di sedikitnya 35 negara, termasuk Indonesia, pada tahun 2022 lalu ikut menghenyakkan para pakar. Hal ini tidak saja karena kemunculannya yang tiba-tiba dan belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi juga berpotensi merenggut nyawa dalam waktu singkat.
Di Indonesia ada sekitar 20 juta penderita hepatitis, yang mencakup 18 juta penderita hepatitis B dan sisanya penderita hepatitis C. Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dengan memberikan vaksinasi hepatitis gratis pada anak-anak dan ibu hamil, serta memasukkan sebagian biaya pengobatan dalam program asuransi BPJS.
Tetapi kehadiran virus hepatitis misterius pada pertengahan tahun 2022 hingga awal 2023 ikut memusingkan, terlebih karena ketika itu pakar-pakar kesehatan masih bergulat pulih dari pandemi virus corona.
Ketua Komite Ahli Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (PISP) Prof. Dr. dr. David Handojo Muljono, Sp.PD mengatakan hingga saat ini mereka masih mempertanyakan penyebab hepatitis akut itu.