“Dipaparkan adanya virus hepatitis misterius yang tidak diketahui penyebabnya, unknown origin. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan membuat pedoman antisipasi virus misterius itu. Kalau kita tidak salah ingat ada sekitar 100 atau 105 kasus di tahun 2022. Sebagian kecil bahkan ada yang meninggal. Mayoritas pasien hepatitis terselamatkan. Ratusan pasien itu dites hepatitis A, B, C, D dan sebagainya, ternyata negatif. Kemudian dites penyebab lain, elektospiral, hasilnya negatif. Syukur ini angka tidak berubah. Virus ini memang misterius sampai sekarang tidak diketahui apa penyebabnya,” ujar Handojo.
Selama ini pemerintah mengantisipasi hepatitis lewat vaksinasi sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Oleh karena itu kasus hepatitis akut misterius itu menjadi catatan penting para pakar.
Perebakan hepatitis akut misterius itu juga terjadi di 35 negara lain, hingga memaksa Badan Kesehatan Dunia WHO menerbitkan regulasi untuk mengantisipasi dampak lebih luas.
Pihak berwenang Amerika sempat menduga penyebab munculnya virus hepapatis akut itu adalah strawberry organic beku yang banyak dijual di pasar swalayan. Namun Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, mengatakan pihaknya belum menerima notifikasi dari WHO dan pemerintah Amerika terkait kasus produk buah kemasan, yang memang tidak masuk ke Indonesia.