“KKN di Desa Penari” hanya kalah dari film garapan Marvel Studio yang dirilis tahun 2019, “Avengers: Endgame”, yang memang menempati puncak box office di berbagai penjuru dunia. Film itu membukukan jumlah penonton 11,2 juta saat diputar di bioskop-bioskop Indonesia.
Manoj Punjabi, CEO dan pendiri MD Pictures, mengatakan keberhasilan “KKN di Desa Penari” adalah salah satu bukti bahwa masyarakat Indonesia terobsesi film-film horor. Film itu sendiri diangkat dari cerita viral berjudul sama, yang mengisahkan enam orang mahasiswa yang menjalankan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa terpencil. Namun, mereka sama sekali tidak menyangka bahwa desa yang mereka pilih bukanlah desa biasa, melainkan desa yang terkait dengan penari misterius.
Manoj bahkan berani mengatakan, meski sulit diterima akal sehat, cerita-cerita horor mudah diyakini kebenarannya oleh masyarakat Indonesia.
“Horror is very relatable (bagi masyarakat masyarakat Indonesia). Mereka percaya kejadian ini. Mereka mungkin pernah melihat kesurupan, meski mereka percaya atau tidak percaya. Jadi gampang dicerna. Coba lihat film action, susah sekali menarik penonton di Indonesia,” komentarnya.