Tujuan dan targetnya, seperti yang sudah disampaikan, pertama memberikan informasi lebih luas agar masyarakat pekerja menjadi tahu program BPJS Ketenagakerjaan, kegunaannya hingga manfaat yang bisa diperoleh.
“Ketika tahu akan menjadi kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta. Itu goalsnya, tahu dulu masyarakatnya,” terangnya.
Kedua, petugas BPJS Ketenagakerjaan akan proaktif dan secara masif memberi informasi, manfaatnya saat di lapangan. Hingga terjun ke ujung terkecil seperti pada tingkat RT dan RW bekerjasama dengan lurah serta camat.
“Kita juga ada agen perisai, di Jakarta ada 4.000 perisai sebagai perpanjangan tangan untuk menyampaikan informasi BPJS Ketenagakerjaan dan akuisisi”.
Rencananya agen perisai tersebut akan terus ditingkatkan, dengan rincian satu kantor mencapai 200 perisai sehingga dikalikan 23 kantor wilayah DKI menjadi sekitar 6.000-7.000 perisai.
Mengenai iuran peserta Rp 16.800 per bulan BPJS Ketenagakerjaan, sambungnya, untuk Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 10.000, dan Jaminan Kematian Rp 6.800. Sejak Tahun 2015 hal itu sudah berjalan.