Menhub menjelaskan selain ada petugas yang berjaga, di dalam angkutan massal seperti LRT maupun angkutan feeder juga dipasang CCTV untuk memastikan seluruh penumpang mendapatkan keamanan dan kenyamanan. Jika ada pengemudi yang ugal-ugalan atau tidak sopan bisa diketahui segera untuk dilakukan tindakan teguran atau sanksi baik oleh operator maupun regulator.
Menhub menyampaikan, kota Palembang merupakan pionir integrasi antarmoda di Indonesia, yang meliputi moda angkutan udara, jalan, laut, sungai dan kereta api.
“Keberhasilan inisiatif yang inovatif di Kota Palembang memberikan contoh dan inspirasi bagi daerah lain untuk lebih mengembangkan sistem transportasi yang efisien, nyaman, dan terintegrasi,” ujar Menhub.
Selain LRT, dukungan angkutan massal yang terintegrasi lainnya yang dibangun yaitu: layanan angkutan umum perkotaan melalui angkot feeder dan juga layanan Bus Trans Musi dengan skema Buy the Service (BTS). Tidak hanya dukungan sarana transportasi, pemerintah juga memberikan dukungan prasarana transportasi seperti dermaga 16 Ilir dan 7 ulu yang terintegrasi dengan Trans Musi dan LRT.