“Sudin Makassar mengundang pengelola Setu Babakan hingga kerak telor betawi dibawa ke sana, alhamdulillah (kerak telor) ini sudah kemana saja. Bahkan rencananya kalau tidak Covid kerak telornya mau dibawa ke Turki di 2019, tapi batal, padahal sudah mengurus surat-surat (Paspor),” ungkap perempuan berhijab itu.
Lebih jauh, Nurseha menekankan, makanan khas betawi kerak telor ini harus terus dilestarikan, maju dan berkembang. Bumbu-bumbunya yang sudah enak, jangan sampai diubah malah harus semakin enak.
“Alhamdulillah sih sejauh ini yang mencoba kerak telor bikinan saya, yang dibuatnya tidak ada komplain, selalu pas dilidah,” kata warga Tegal Parang, RT 4/4, Mampang Prapatan.
Nurseha pun kini berkembang dalam menjalankan usaha dagangan kerak telor di rumah makan betawi di RNB Setu Babakakan, Jagakarsa setiap hari. Dipinggiran bantaran pun pedagang kerak telor ada sekitar 10 pedagang. Nah, warungnya buka mulai jam 09.00 WIB-16.00 WIB dengan harga 1 porsi kerak telor, untuk telor ayam Rp 20 ribu, dan bebek Rp 25 ribu.