Menurut dia Jakpro hanya boleh bertanggung jawab pada proses pembangunan TIM layaknya kontraktor pada umumnya.
Pengelolaan TIM pasca dibangun harus diserahkan kembali kepada Pemprov DKI di bidang seni dan budaya. Dengan demikian, pengelola budaya tidak tercampur dengan kepentingan bisnis Jakpro.
“Sebab ini akan merusak anak cucu kita kalau seni budaya sudah dikomersialkan. Jangan sampai anak cucu kita enggak kenal budayanya sendiri,” jelas dia.(Sofian)