IPOL.ID – Sabhawana (pecinta alam) SMA Negeri 3 Jakarta kembali beraktifitas setelah beberapa tahun sempat fakum. Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 tahun Sabhawana mengusung tema ‘Sabhawana Returns For The Environment And Humanity’ di SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (9/7) mereka berkomitmen.
Baik dihadapan perwakilan Pemerintah Kota Jakarta Selatan, kepala sekolah SMAN 3, para guru serta para alumni lintas angkatan dari Tahun 1979 hingga Tahun 2023 yang hadir, para pecinta alam itu berkomitmen merubah mindset kegiatan pecinta alam agar dapat bermanfaat untuk lingkungan dan kemanusiaan.
Di bawah pengawasan pembina dari sekolah dan dukungan dari Ikatan Alumni Sabhawana (IAS), ekstra kulikuler SMA 3 selama ini aktif pada kegiatan sosial dan kemanusiaan. Baik dalam hal bantuan sosial atas bencana alam maupun rescue akibat dari dampak bencana di seluruh Indonesia.
Angga Noviar selaku Ketua panitia kegiatan HUT ke-44 Sabhawana mengatakan, aktifitas ekstra kulikuler dianggap penting saat energi besar pada usia remaja, Sabhawana hadir memberikan kegiatan positif bagi pelajar untuk menghindari penyimpangan kenakalan remaja saat ini.
Sejak berdiri, Sabhawana SMAN 3 telah memiliki sejarah dalam kegiatan ekspedisi penjelajah alam hingga menuju puncak Gunung Kilimanjaro, salah satu gunung tertinggi di dunia (tingginya 4.600 m) berada di timur laut Tanzania Utara, Afrika. dan puncak Gunung Carstensz bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang terdapat di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Indonesia.
“Baru-baru ini kita telah melakukan kegiatan latihan kesiapsiagaan bencana di Banjir Kanal Timur (BKT), turut serta menjadi bagian dalam giat Teladan Metropolitan Time Rally 2023, sebelumnya juga Sabhawana aktif atas beberapa kegiatan kemanusiaan dan rescue dalam bantuan korban gempa Cianjur, Gowa Sulsel, Anyer, Pandeglang, Selat Sunda, program qurban kemanusiaan di Benua Afrika serta kegiatan-kegiatan rescue dan kemanusiaan lainnya,” ucap Angga, Minggu (9/7) siang.
Menurut dia, konotasi pecinta alam tentunya memiliki asumsi naik gunung dan hiking. Namun bagi Sabhawana saat ini telah bergeser dan memiliki makna yang lebih luas lagi. Harapannya pecinta alam dapat bermanfaat untuk lingkungan dan kemanusiaan.
Ikatan Alumni Sabhwana (IAS) siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi issue global akhir-akhir ini. Termasuk permasalahan lingkungan dan masalah sosial yang selama ini dihadapi di Jakarta.
“Kami berharap kedepan aktifitas positif yang dimulai sejak dini itu dapat tertular ke sekolah-sekolah lainnya, sehingga nantinya generasi penerus bangsa ini memiliki karakter sumber daya manusia (SDM) unggul dalam segala hal, termasuk rasa empati terhadap sesama dan alam lingkungan sekitarnya,” pungkas Angga. (Joesvicar Iqbal)