“Dari trotoar Sudirman menuju Stasiun LRT itu kita melihat ada hambatan. Antara lain ubin pemandu yang dulunya terpasang, sekarang terbongkar karena ada pembangunan tangga baru,” jelasnya.
David mengungkapkan, kondisi ubin pemandu yang rusak pada akses trotoar menuju Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Selatan itu menyulitkan penyandang disabilitas tunanetra.
Kemudian untuk akses dari Stasiun MRT Dukuh Atas tidak bisa langsung menuju Stasiun LRT Dukuh Atas, harus melalui terowongan Kendal, lalu ke arah Halte Tosari menuju trotoar Sudirman.
“Kemudian sepanjang trotoar Jalan Jenderal Sudirman ke arah Stasiun LRT di atas itu trotoarnya juga sempit untuk kursi roda ada yang tidak bisa lewat. Karena tertutup tiang PJU,” tukasnya.
Gaun juga mendapati kondisi ubin pemandu trotoar menuju Stasiun LRT yang tidak memadai untuk tunanetra, karena kondisinya berbenturan dengan tiang Penerangan Jalan Umum (PJU).
Selain kondisi trotoar, Gaun menyoroti belum memadainya tanda penunjuk yang menghubungkan MRT, kereta bandara, KRl, halte Transjakarta, dengan LRT Jabodebek belum memadai.