Pada awalnya, setelah menyelesaikan SMP di Klaten pada tahun 1985, Paiman memutuskan untuk mencari peruntungan di Jakarta. Saat itu, dia masih tergolong muda namun tidak gentar menghadapi tantangan hidup di kota metropolitan yang keras.
Paiman memulai karirnya sebagai tukang sapu di Yayasan Gembala Baik. Meskipun menjadi tukang sapu, dia tetap tidak menyerah dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Teknik Menengah (STM) Budhaya Jakarta, lulus pada tahun 1989.
Selama bekerja sebagai tukang sapu, Paiman juga menjalani berbagai pekerjaan lain seperti tukang kebun dan satpam. Ia melakukan semua pekerjaan tersebut dengan dedikasi dan keuletan yang tinggi. Setelah lulus dari STM, Paiman melanjutkan pendidikan sarjana (S1) dalam Ilmu Administrasi dan Magister (S2) dalam Magister Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta.
Paiman tidak berhenti sampai di situ. Ia kemudian melanjutkan pendidikan doktor (S3) dalam Ilmu Administrasi di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Dengan dukungan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya, Paiman berhasil menyelesaikan pendidikan hingga tingkat doktor. Menurutnya, kesuksesan bukanlah milik orang kaya, tetapi milik setiap individu yang bekerja keras dan memiliki pendidikan yang memadai.