“Tidak kalah penting, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) untuk mengoptimalkan pelaksanaan Pendidikan Jasmani di sekolah-sekolah yang meliputi intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan co-kurikuler, sehingga pelaksanaan Pendidikan Jasmani di sekolah dapat dilaksanakan minimal tiga kali dalam seminggu,” tegas Tedi.
Dukungan yang sama juga diberikan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, pihaknya mendukung penuh kebijakan senam menjadi olahraga wajib di sekolah. Kebijakan ini perlu dilakukan dalam upaya membudayakan pola hidup bersih dan sehat.
“Disdik DKI mendorong seluruh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk melakukan senam bersama minimal sekali dalam seminggu. Materi senam sendiri juga sudah terintegrasi dalam mata pelajaran olahraga di seluruh tingkatan sekolah,” imbuh Purwosusilo.(sofian)