Golongan umat yang besar penting berbagi dan terkoneksi dengan saudara lainnya, tidak berjalan sendiri, apalagi ingin mendominasi dan menghegemoni. Sementara lainnya jangan terus sibuk mencari kesalahan pihak lain, lebih-lebih di era media sosial yang bebas, dengan mudah saling menyesatkan dan memandang lainnya ancaman.
Umat dan para tokoh umat sebaiknya tidak mudah berselisih secara keras dan terbuka dalam berbagai perkara, sehingga banyak menghabiskan energi. Ukhuwah Islamiyah memang indah dalam ajaran dan ujaran, tetapi miskin pembuktian. Satu isu dengan mudah ditanggapi dan disikapi dengan keras, sehingga masalah menjadi meluas.
Orientasi politik keumatan juga sangat keras dan cenderung “ta’arudh” atau “mu’aradhah”, yakni serba menentang dan melawan siapa saja dengan secara konfrontatif, sehingga sering kehilangan orientasi “muwajahah ” atau langkah yang konstruktif dan strategis. Pihak manapun jangan terus menyuburkan isu, lembaga, dan tokoh yang hanya menjadi benih konflik, masalah, fitnah, dan kerusakan di tubuh umat Islam.