Baik Ricky maupun Harrison sama-sama memahami upaya pengganjalan sudah dilakukan dengan membentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) yang sengaja dibentuk PB TI tanpa melibatkan Pengprov TI.
“Pembentukan TPP itu sudah menyalahi aturan organisasi karena tanpa ada unsur Pengprov TI sebagai pemilik sah suara. Yang lebih aneh lagi, PB TI menggelar Pra Munas di Jakarta, 7 Agustus 2023 dengan hanya melibatkan 6 Pengrov TI yang merupakan pendukungnya saja. Kita hanya dikirim undangan saja tapi seolah-olah kehadiran 6 Pengprov TI itu mewakili semua Pengrov TI,” jelas Ricky.
Harrison Ginting menambahkan, ada alasan krusial masyarakat taekwondo Indonesia tidak menginginkan kehadiran Thamrin Marzuki. Yakni, tidak ada prestasi yang menggembirakan selama 4 tahun kepemimpinannya ditambah dengan kesalahan fatal tidak tampilnya atlet taekwondo Indonesia pada babak kualifikasi Olimpiade 2021 Tokyo karena masalah administrasi.
“Alasan krusial inilah yang menyatukan kita dalam satu visi dan misi menjadikan Pak RT sebagai Ketua Umum PB TI periode 2023-2027. Saya sepakat dengan mantan Ketua Harian PB TI Zulkifli Tanjung yang menyebutkan kegagalan atlet Indonesia tampil di babak kualifikasi karena masalah administrasi itu kesalahan fatal. Sebagai Ketua Umum PB TI harusnya Pak Thamrin sudah mundur bukan malah melanjutkan kepemimpinanya,” tegas Horrison. (bam)