IPOL.ID – Kasus anak stunting atau gangguan pertumbuhan fisik dan kemampuan intelektual di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur bukan hanya dari keluarga ekonomi tidak mampu. Sejurus hal tersebut, pentingnya edukasi mengenai asupan makanan bergizi pada anak.
Camat Ciracas, Yus Wil Rasid mengungkapkan, dari total 29 anak penderita stunting pada lima Kelurahan terdapat empat orang anak dari keluarga ekonomi warga satu komplek yang menderita stunting.
“Ada empat orang anak yang dari keluarga ekonomi mampu (tinggal) di komplek. Mungkin itu karena salah asuh (pemberian asupan makanan),” ujar Yus Wil pada wartawan di kawasan Ciracas, Selasa (22/8).
Dia mengatakan, kasus empat orang anak pada satu komplek yang diduga menderita stunting itu jadi catatan pentingnya edukasi kepada para orang tua agar memberikan asupan makanan bergizi.
Meski secara ekonomi berasal dari kalangan keluarga mampu, tapi tanpa edukasi pentingnya asupan makanan bergizi para orang tua justru abai terhadap asupan makan anaknya.
Kecamatan Ciracas pun bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta untuk mengawasi pemberian asupan makan dan melakukan edukasi.
“Mungkin salah asuh karena orang tuanya terlalu sibuk. Mungkin dikasihnya makanan cepat saji. Makanya saya minta asesmen dari para dokter dan Dinas PPA PP sampai seperti itu,” katanya.
Yus Wil merinci total 29 anak penderita stunting di wilayahnya yaitu satu anak di Kelurahan Rambutan, empat anak di Kelurahan Susukan, dan tiga anak di Kelurahan Ciracas.
Kemudian sembilan anak warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, dan paling banyak berada di Kelurahan Cibubur dengan jumlah sebanyak 12 orang anak penderita stunting.
“Jadi total ada 29 anak, sudah kita tangani sejak bulan Juni. Polanya satu anak kita kasih bantuan makanan per hari tiga kali, pagi, siang, dan sore,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)