Menurut Adnan Muhail dalam sambutan pengantarnya mewakili pemberi penghargaan, penganugerahan tersebut diberikan atas dasar pertimbangan bahwa Khofifah memiliki peran besar terhadap kemaslahatan ummat, memimpin provinsi kedua terbesar di Indonesia -negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia- dan berhasil membangun gerakan sosial melalui organisasi dan pemerintahan yang dipimpinnya.
Khofifah menerima penghargaan atas apresiasi kerjanya dalam Global Peace (Perdamaian Dunia) dan Women Empowerment (Pemberdayaan Perempuan). Dalam kesempatan yang sama digelar sebuah konferensi yang dihadiri oleh perwakilan Yayasan Al-Hidayah Internasional dari berbagai negara.
Hal yang dianggap menguatkan posisi dan legitimasi Khofifah untuk menerima anugerah kelas dunia tersebut, adalah sebab ia menjabat sebagai kepala daerah, dalam hal ini gubernur, di provinsi dengan populasi penduduk terbesar kedua di Indonesia, melebihi 40 juta warga.
Dalam pidatonya yang memukau Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama ini memaparkan apa yang dilakukan secara konsisten sistematis gerakan sosial dan solidaritas sosial, membangun kebangkitan dan kemandirian muslimah dan kinerja teknokratis sehingga Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan capaian pembangunan sosial ekonomi tumbuh signifikan.