IPOL.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia tahun ini sangat diresapi masyarakat. Semangat yang sama berkobar kepada Emak-emak dalam mengisi momen kemerdekaan melalui berbagai macam kegiatan menarik.
Salah satunya seperti yang dilakukan sukarelawan Mak Ganjar Jabodetabek ketika mengadakan aneka ragam perlombaan, antara lain menghias tumpeng, sarung berantai, hingga berebut kursi.
Simpatisan Ganjar itu menggaet kalangan Emak-emak di Jalan Anggrek, RT 4/2, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (16/8).
Koordinator Wilayah Mak Ganjar Jabodetabek, Evy Nafisah menerangkan, perlombaan seperti itu sudah menjadi tradisi rutin masyarakat Indonesia setiap tahunnya dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
“Alhamdulillah pecinta Mak Ganjar rupanya luar biasa, meminta dan mengharapkan kami bisa hadir disini dalam rangka merayakan, menyemarakkan kemerdekaan,” tutur Evy, Kamis (17/8).
Gelaran lomba ala Mak Ganjar itu, katanya dimulai dengan kreasi dari Emak-emak dalam menghias tumpeng ‘kemerdekaan’. Kekompakan kelompok dalam mempercantik tampilan kuliner khas Indonesia itu menjadi kunci kemenangan.
Perlombaan lain seperti sarung berantai, dan berebut kursi juga tak kalah meriah. Canda tawa dan semangat para peserta serta sorak sorai penonton semakin meriuhkan suasana acara.
Senada dengan Evy, Koordinator Daerah Mak Ganjar Jakarta Timur, Imah berharap kegiatan itu bisa menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan Emak-emak.
“Karena negara ini dibangun dengan susah payah diperjuangkan dengan susah payah, untuk itu kami sebagai generasi penerus bangsa harus menjaganya supaya tetap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi harga mati,” tegas Imah.
Sementara, warga sekitar yakni Nia Yanti, 50, merasa perlombaan itu sebagai wadah berekspresi sekaligus hiburan bagi Emak-emak dalam memeriahkan momentum hari kemerdekaan.
“Pokoknya seru, menghibur Ibu-Ibu yang notabennya tiap hari para Ibu kan harus mengurus rumah tangga, bersih-bersih rumah hingga berurusan dengan dapur,” ujar Nia.
Dia bersama masyarakat lainnya berharap agar Mak Ganjar secara berkelanjutan dapat bergerak ke akar rumput dalam menjaring aspirasi masyarakat, khususnya kaum Emak.
“Kalau bisa sih langsung turun ke masyarakat jadi ketika turun itu kami kan tau keluh kesah warga dari warga terutama dari yang kecil. Kalau bisa itu tiap-tiap warga kalau ada diskusi, jadi keluhan dari warga apa, bisa tergali,” tukas Nia.
Sebagai informasi, Mak Ganjar Jabodetabek juga mengadakan sosialisasi guna memperkenalkan figur Ganjar Pranowo kepada masyarakat setempat. (Joesvicar Iqbal/msb)