“Soalnya yang ditanggung BPJS kan operasinya saja. Sementara perlu pampers (popok), juga obat-obatan lain yang harus dibeli sendiri. Jumlahnya mungkin kecil bagi orang-orang, tapi mahal bagi kami. Jadi kami bawa pulang. Itu pun masih harus kontrol dan sinar (radioterapi.red). Tapi karena jauhnya perjalanan dari rumah sakit di Cirebon ke rumah kami di pelosok Indramayu, jadinya kami tinggal di rumah singgah,” ujar Runata.
Rumah singgah yang dimaksudnya adalah rumah sewa yang disediakan KPI Jawa Barat untuk Rasminah bersama keluarga tinggal selama proses perawatan di luar rumah sakit.
“Kami sewakan tempat untuk singgah selama menjalani radioterapi di RS Ciremai di Cirebon, supaya tidak pulang-pergi setiap hari dari Indramayu ke Cirebon. Kami juga menyewakan mobil untuk membawa Mbak Rasminah ke rumah sakit,” tambah Darwini.
Lebih jauh Darwini mengatakan sebenarnya Ketua DPRD Indramayu Saefuddin telah ikut membantu, baik sejak Rasminah berhasil menggolkan peningkatan usia di UU Perkawinan, maupun saat ia diserang tumor ganas.