IPOL.ID – Makanan Jepang (Japanese food) belakangan cukup digandrungi beberapa kalangan, dari muda sampai tua. Tak jarang, beberapa menu seperti chicken teriyaki, yakiniku, katsu, minuman ocha, dan lain sebagainya ditemukan di stan-stan pusat kuliner dan penganan.
Melihat peluang tersebut, sukarelawan Ganjar Sejati menginisiatori pelatihan memasak Japanese food bagi kaum milenial dan Ibu-Ibu di Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Artinya makanan itu (Japanese food) bisa dijadikan sebagai peluang bisnis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” kata Koordinator Wilayah Ganjar Sejati Bandung Raya, Imam Turniman, Sabtu (12/8).
Imam mengatakan, dalam pelatihan itu, pihaknya menyasar berbagai kalangan, mulai kaum milenial hingga Ibu-Ibu rumah tangga. Menurut dia, puluhan peserta yang hadir sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan.
“Kami melaksanakan pelatihan memasak Japanese food untuk masyarakat Kampung Tagog Kulon, Desa Cimekar. Yang hadir pada kesempatan itu Ibu-Ibu, perwakilan karang taruna, dan masyarakat umum,” ungkap dia.
Imam menjelaskan, para peserta diajari cara memasak chicken teriyaki dan yakiniku. Pelatihan diadakan untuk menambah kreativitas milenial dan Ibu-Ibu dalam membuat masakan kuliner, sehingga masakan mereka lebih inovatif kekinian.
“Sukarelawan Ganjar Sejati melihat potensi masyarakat tentang kuliner. Karena itu, kami pikir kuliner sebagai peluang usaha untuk masyarakat sangat bagus,” tutur dia.
Sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo itu juga menghadirkan seorang chef yang juga berkecimpung dalam usaha kuliner Japanese food agar para peserta lebih memahami dan mudah mempraktikkannya di rumah.
“Masyarakat kesulitan mencari resep dan praktiknya. Karena itu, kami menghadirkan chef yang ahli untuk mengenalkan masakan Jepang dan mempratikkannya di hadapan masyarakat,” ujarnya.
Sehingga Ganjar Sejati juga akan memberikan pendampingan lanjutan hingga warga di Kabupaten Bandung yang ikut pelatihan bisa mahir membuat masakan asal Negeri Sakura tersebut.
Imam berharap setelah adanya kegiatan itu, warga termotivasi dan bisa membuka usaha kuliner, sehingga ke depan mampu mengangkat perekonomian keluarga.
“Ganjar Sejati juga memberikan konsultasi kuliner lanjutan setelah itu. Jadi, bukan hanya pelatihan kali ini. Harapan kami, masyarakat juga bisa memiliki usaha UMKM di bidang kuliner,” tukasnya.
Dalam menggelar pelatihan itu, Imam menambahkan, pihaknya terinspirasi dari sosok Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo. Dia menilai gubernur Jawa Tengah itu kerap blusukan untuk mengetahui kondisi warganya dan memberi solusi konkret di lapangan.
“Jelas, Bapak Ganjar sangat menginginkan masyarakat bisa melakukan hal-hal positif. Jadi, kalau masyarakat sedang kesulitan, kami langsung turun ke masyarakat. Karena itu adalah pesan dari Calon Presiden kami, Bapak Ganjar,” katanya.
Ganjar Sejati bersama warga Kabupaten Bandung yang ikut pelatihan berharap dan mendoakan Ganjar bisa menjadi Presiden Indonesia di 2024.
Sementara itu, peserta pelatihan, Ida Royani mengatakan, saat ikut latihan, dirinya mengetahui menu baru Japanese food seperti chicken teriyaki untuk dimasak di rumah.
“Alhamdulillah bertambah ilmu dalam memasak. Masaknya jadi lebih bervariasi. Biasanya masak menu itu-itu saja. Nanti bakal dipraktikkan di rumah,” ujar Ida.
Sehingga Ida akan membagikan ilmu memasak ini kepada kerabatnya yang tidak sempat hadir dalam kegiatan itu. Dia juga berniat membuka bisnis kuliner. Apalagi, masakan-masakan semacam itu sedang digandrungi masyarakat.
“InsyaAllah ke depannya membagikan cara memasak ini kepada yang lain. Kalau ada rezeki, saya mau buat usaha jualan makanan ini,” tambahnya.
Ida juga berharap Ganjar dapat memajukan dan menyejahterkan masyarakat Indonesia jika terpilih sebagai Presiden Indonesia di 2024.
“Semoga Bapak Ganjar jadi Presiden 2024, sukses memajukan Indonesia dan rakyat sejahtera,” harap Ida. (Joesvicar Iqbal/msb)