IPOL.ID – Di usianya yang sudah mencapai 68 tahun, Karsitem masih tampak sangat bugar. Perempuan yang sehari-hari menjalani aktivitas sebagai ibu rumah tangga ini mengaku sangat peduli dalam menjaga kesehatan tubuh. Ditemui ketika sedang melakukan pemeriksaan rutin gula dan tekanan darah di Puskesmas Kelurahan Tebet, Karsitem menceritakan pengalamannya.
“Alhamdulillah setelah menerapkan cara hidup yang lebih sehat ini saya jarang mengalami sakit yang berat, hanya rutin untuk mengontrol kadar gula dan cek tensi saja. Kuncinya adalah kita harus batasi konsumsi makanan yang bisa berdampak buruk bagi tubuh, kemudian juga menjaga kondisi pikiran tetap tenang dan tidak stres berlebihan,” ujar Karsitem.
Meskipun Karsitem sudah baik dalam menjaga kesehatannya, ia tidak memungkiri potensi timbulnya penyakit tetaplah ada, seperti yang dialaminya setahun terakhir saat terdiagnosa mengidap penyakit kronis diabetes dan hipertensi, akibatnya Karsitem mengalami vertigo dan harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk pengobatan.
“Jadi waktu kena vertigo itu rasanya pandangan serasa berputar-putar, kepala terasa sangat sakit dan hilang keseimbangan, karena itu saya langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit Tebet. Berhubung saya sudah jadi peserta BPJS Kesehatan mandiri kelas 3, jadi sesampainya disana langsung didaftarkan sebagai pasien pengguna BPJS Kesehatan,” jelas Karsitem.
Ketika ditanyai mengenai prosedur layanan yang dilaluinya kala itu, Karsitem menyampaikan bahwa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat simpel dan mudah, karena persyaratan yang diminta oleh pihak rumah sakit hanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdapat pada kartu tanda penduduk miliknya saja, tanpa embel-embel berkas yang harus di fotokopi dan lainnya.
“Selain proses pengurusannya yang mudah dan cepat, selama dua hari dirawat di rumah sakit saya juga diperlakukan baik tanpa keluhan, perawat dan dokternya santun-santun, kemudian kamar rawat inapnya juga bersih jadi anak saya yang mendampingi merasa nyaman. Sampai kondisi saya sudah membaik dan boleh pulang ke rumah, obat-obatanya full ditanggung oleh BPJS Kesehatan termasuk ada vitamin juga,” tambahnya.
Melanjutkan kisahnya, setelah menjalani pengobatan vertigo sampai sembuh dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter, diketahui diabetes dan hipertensi sudah melekat dalam tubuhnya yang disebabkan pola hidup terdahulu, sehingga mau tidak mau Karsitem harus mengonsumsi obat-obat tertentu dan rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar kadar gula dan tekanan darahnya tetap normal.
“Setiap satu bulan sekali itu sudah jadwal pasti saya ke puskesmas kontrol dan mengambil obat serta vitamin, untungnya berbekal BPJS Kesehatan ini saya sangat terbantu karena tidak perlu memikirkan uang untuk membayar pengobatan rutin saya, apalagi saya kan hanya ibu rumah tangga yang bisa dibilang tidak punya penghasilan sendiri, sekarang dan seterusnya BPJS Kesehatan jadi andalan saya kalau butuh pengobatan,” ungkap Karsitem.
Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan puasnya Karsitem terhadap penjaminan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, dirinya tidak sungkan untuk berbagi pengalaman dan informasi kepada masyarakat sekitarnya, supaya semakin banyak yang tahu manfaat sekaligus cara penggunaan Program JKN, mengingat pentingnya memiliki jaminan kesehatan.
“Masih ada beberapa kalangan masyarakat yang belum tahu manfaat nyata BPJS Kesehatan ini, untuk itu saya terkadang suka cerita ke keluarga maupun tetangga agar mereka juga bisa menggunakannya ketika sakit dan butuh pengobatan, karena kita tidak bisa prediksi kapan sakit akan menyerang. Saya berharap kedepannya BPJS Kesehatan semakin maju lagi,” tandasnya. (ahmad)