IPOL.ID – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) sukses menggelar Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (11/8).
Pasalnya, kegiatan yang dihadiri langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan istri turut dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Hari ini kita berkumpul di tempat ini, di Bulukumba, di pantai yang indah ini, dalam rangka acara pembagian 10 juta bendera merah putih,” kata Tito di Lapangan Hitam, Kawasan Tanjung Bira, Bulukumba.
Kegiatan ini juga turut disaksikan sejumlah perwakilan duta besar negara sahabat, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakrulloh.
Selain itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bulukumba.
Diharapkan, kegiatan itu mampu memacu pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat, khususnya di sektor UMKM.
“Ini kan memberikan nilai ekonomi yang tinggi sekali, tapi yang diuntungkan pasti banyak sekali, mulai diuntungkan EO-nya, dan berikut perangkatnya, UMKM-nya bergerak semua ini, entah kita mau menghitungnya gimana, pasti bergerak,” tambah Tito.
Pada kesempatan itu, Tito bersama rombongan telah menyerahkan bendera merah putih secara simbolis kepada sejumlah perwakilan masyarakat, seperti TNI, Polri, pelajar, ASN, tokoh adat, tokoh agama, hingga olahragawan.
Sementara itu, Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar menyampaikan, bahwa kegiatan ini dirangkai sekaligus dua agenda lainnya, yakni kunjungan di wilayah adat Ammatoa, serta peninjauan sentra pembuatan kapal pinisi.
Hal ini sebagai upaya mengenalkan kembali budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Bulukumba.
“Rupanya warga negara kita di belahan lain Indonesia belum tahu kalau pinisi yang kita naiki di pulau-pulau lain itu adalah dibuatnya di Bulukuwarga,” ujarnya.
“Makanya saya ajak dari seluruh Indonesia karena selama ini dari SD kita belajar bahwa ada pinisi dan dibuatnya di sini,” ajak Bahtiar.(Yudha Krastawan)