“Gimana cara China nurunin (tingkat polusi duara) sama seperti (penanganan pandemi) COVID-19, pemantauan dia beresin. Dia (China.red) pasang seribu alat monitor (kualitas udara) dengan kualitas sedang, nggak usah mahal-mahal yang penting menjangkau seluruh kota,” kata Budi.
Jika alat pemantau tersebut mendeteksi kualitas udara kotor kata Budi, otoritas setempat langsung menerjunkan petugas mobile reference monitor ke lokasi untuk menganalisa secara mendalam sumber polutan.
Budi menjelaskan secara garis besar China menerapkan lima kebijakan, yakni pengendalian emisi industri, pengendalian emisi kendaraan bermotor, pengendalian debu, pemantauan kualitas udara, serta penurunan risiko dan dampak kesehatan.
Sri Meliyana, anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, mengaku gembira karena masalah pencemaran udara di Jakarta akhirnya dibahas dalam rapat kerja dengan menteri kesehatan. Dia menilai selama ini ada kesan isu polusi udara di Jakarta dihindari untuk dibahas.
Dia meminta fokus pemerintah tidak hanya pada masalah pencemaran udara di Jakarta, tapi juga menaruh perhatian terhadap polusi udara di daeah-daerah lain yang juga memiliki sumber polusi udara berat.