IPOL.ID – Korea Utara tampaknya telah memutuskan untuk membuka kembali perbatasannya setelah lebih dari tiga tahun melakukan pembatasan akibat Covid-19.
Itu dilakukan karena Korut mengalami kesulitan ekonomi akibat penutupan perbatasannya. Demikian disampaikan kementerian unifikasi Korea Selatan, Senin (28/8).
Korea Utara mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya telah mengizinkan warganya yang berada di luar negeri untuk kembali ke rumah di tengah meredanya kekhawatiran tentang pandemi Covid-19. Mereka yang kembali akan dikarantina selama seminggu.
Keputusan tersebut menandai rezim tertutup itu meresmikan pembukaan kembali perbatasannya.
“Karena penutupan perbatasannya, Korea Utara diperkirakan telah menghadapi berbagai kesulitan ekonomi, dan mungkin ada banyak ketidaknyamanan karena pertukaran personil diblokir,” kata Koo Byoung-sam, juru bicara kementerian tersebut, dalam konferensi pers rutin dikutip dari Yonhap news agency.
Namun, kementerian tersebut memandang langkah terbaru Korea Utara sebagai pembukaan kembali perbatasan secara terbatas, karena Korut hanya menyetujui kembalinya warga negaranya ke luar negeri, tanpa menyebutkan kapan mereka akan mengizinkan masuknya orang asing.
Dengan keputusan terbaru ini, lebih banyak diplomat, pekerja dan pelajar Korut yang tinggal di negara asing diperkirakan akan kembali ke Korea Utara.
Ada juga kekhawatiran bahwa para pembelot Korea Utara di China dapat dipulangkan secara paksa ke Korut.
Kementerian Unifikasi menyuarakan keprihatinan besar tentang kemungkinan pemulangan para pembelot Korut yang ditangkap dan ditahan di China.
“Kami ingin menekankan sekali lagi bahwa para pembelot tersebut tidak boleh dipulangkan secara paksa ke Korea Utara di luar kehendak mereka. Keinginan mereka harus dihormati,” kata Koo.
Korut yang menutup perbatasannya pada Januari 2020, memberlakukan langkah-langkah anti-epidemi darurat maksimum pada Mei 2022, ketika negara itu melaporkan kasus Covid-19 pertamanya.
Sebagai tanda pembukaan kembali perbatasan, Korea Utara baru-baru ini mengizinkan para atletnya melintasi perbatasan ke Tiongkok untuk ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Taekwon-Do ITF di Kazakhstan.
Korut juga melanjutkan operasi penerbangan komersial dengan Cina dan Rusia minggu lalu. (far)