IPOL.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk tim pembinaan keagamaan di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
Tim tersebut dipimpin Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Abdul Manan Ghani dan KH Arif Fahrudin sebagai sekretaris tim.
Menurut Sekretaris Tim Pembinaan di Ponpes Al Zaytun, KH Arif Fahrudin, salah satu tugas dari tim ini adalah untuk membina dan memperkuat pemahaman keagamaan sesuai dengan Islam wasathiyah.
“Dalam artian tidak ada masalah dengan hubungan antara pemahaman keislaman dan kebangsaan. Pembinaan ini sebagai langkah berikutnya setelah ranah penindakan hukum,” kata Arif dalam keterangannya, Selasa (22/8).
Ia menegaskan bahwa proses hukum terhadap Al Zaytun merupakan ranah negara dalam hal ini adalah aparat penegak hukum.
“MUI ini adalah khusus untuk masalah penguatan keagamaan Islam yang moderat dan rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Wasekjen MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini menerangkan, nantinya tim ini akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya yang sudah melakukan pembinaan di Ponpes Al Zaytun seperti Kementerian Agama.
Pembinaan tersebut, ujarnya, akan mengambil ranah keagamaan bagi para santri, wali santri dan para pengajar serta pihak-pihak terkait yang ada di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Lebih lanjut, Arif menyampaikan, pembentukan tim ini juga sebagai bentuk nyata bahwa MUI selalu hadir sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat.
Arif menambahkan, Ponpes Al Zaytun sebagai institusi pendidikan keislaman harus tetap dijaga dan dikembangkan dalam ranah dan arah yang lurus sehingga, dapat membawa kemaslahatan dan pencerahan bagi bangsa dan masyarakat
“Pembinaan Al Zaytun ini akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pondok pesantren dalam hal ini Al Zaytun dan santri-santri serta wali santri tetap berada dalam koridor yang membawa kemaslahatan dan kemajuan Islam di Indonesia,” jelasnya. (far)