IPOL.ID – Kota Tangerang di bulan Juli kemarin masuk sebagai daerah dengan kualitas udara terburuk posisi pertama dan kedua di Indonesia.
Ini adalah alasan utama Pemprov Banten minta hujan buatan guna menetralisir polusi udara yang tengah menyelimuti wilayah Tangerang Raya.
“Sudah kami ajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BPBD) dan pemerintah pusat,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Senin (21/8).
Pemprov Banten akan menggunakan dana biaya tidak terduga (BTT) untuk mengendalikan polusi udara di Tangerang Raya.
Kemudian Al Muktabar menambahkan, pihaknya tengah mendata perusahaan industri berbasis bahan-bahan fosil yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.
Langkah tersebut dilakukan, guna mengetahui titik-titik yang menjadi penyebab utama buruknya kualitas udara yang terjadi saat ini.
“Yang saya pantau seperti di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang yang cukup tinggi kondisi polusi udaranya, karena disana banyak pabrik dan kita tengah mengambil langkah-langkah, seperti mendata industri yang berbasis bahan-bahan fosil,” kata dia.