“Kami cukup familiar dengan assessment semacam ini, baik itu yang mengukur digital maturity atau yang lebih spesifik IT maturity,” tambahnya.
Selama ini, BRI telah melakukan engagement bersama pihak-pihak eksternal yang independen dengan menggunakan global frameworks. Selain itu, di tahun 2022 lalu, BRI telah menjalani proses readiness assessment INDI 4.0 yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian dengan hasil sangat memuaskan.
Sejalan dengan itu, BRI juga menyiapkan pedoman internal serta internal assessment tool yang dapat digunakan oleh BRI Group, tak terkecuali perusahaan anak. Hal ini diperlukan dalam mengantisipasi bahwa pengukuran akan dilakukan setiap tahun di dalam rancangan ketentuan tersebut. Di samping itu, sebagai bagian dari assessment tool, hal ini menjadi tracking system yang memastikan bahwa setiap gap yang ditemukan dapat di-address secara langsung.
BRI telah memiliki rencana matang dengan beberapa fokus utama untuk melakukan transformasi digital yang tertuang dalam BRIVolution 2.0. Pertama, dengan berupaya meningkatkan resiliensi. Arga mencontohkan saat dunia diterpa pandemi Covid-19 mengakibatkan disrupsi yang sangat luas secara tiba-tiba. Alhasil, digitalisasi dipacu sedemikian cepat di berbagai bidang tak terkecuali perbankan dan BRI berhasil melampaui masa sulit tersebut melalui transformasi digital yang telah dimulainya lebih awal.