IPOL.ID – Sedikitnya 21 orang dilaporkan tewas dan enam orang lainnya hilang akibat tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat di China utara.
“Dua puluh satu orang ditemukan tewas sejauh ini, dan enam orang lainnya masih hilang,” kata biro manajemen darurat Xi’an dalam sebuah pernyataan online pada Minggu (13/8) seperti dikutip dari AFP.
Dilaporkan banjir dan hujan lebat yang mematikan terjadi dalam beberapa minggu terakhir dengan puluhan orang tewas akibat badai.
Sebelumnya, media pemerintah melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 4 orang pada hari Minggu.
Banjir bandang memicu tanah longsor pada Jumat di desa Weiziping, sebelah selatan Xi’an di provinsi Shaanxi yang menyapu dua rumah dan merusak jalan, jembatan, suplai listrik, dan infrastruktur lainnya, demikian laporan radio nasional CNR.
Sejumlah tentara dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk operasi pertolongan yang terus berlanjut pada Minggu,
CNR menyatakan bahwa lebih dari 980 orang dikerahkan untuk upaya penyelamatan, dengan menggunakan pendeteksi kehidupan dan anjing pelacak, menurut pernyataan biro manajemen darurat Xi’an.
Dua rumah hancur akibat tanah longsor dan 900 rumah tanpa aliran listrik, demikian menurut laporan AFP.
“Menurut para ahli, penyebab bencana ini adalah banjir bandang lumpur yang disebabkan oleh hujan lebat dalam waktu singkat,” kata pernyataan itu.
“Hingga saat ini, sebanyak 186 orang telah direlokasi dan dimukimkan kembali… 49 BTS komunikasi di daerah yang dilanda bencana telah kembali beroperasi, dan pasokan listrik telah kembali mengalir ke 855 rumah.”
Menurut media pemerintah pada Jumat, 29 orang tewas akibat banjir di provinsi Hebei setelah Badai Doksuri – yang menghantam daratan China sebagai topan pada akhir Juli – membawa curah hujan yang paling parah sejak pencatatan dimulai 140 tahun yang lalu. (far)