IPOL.ID – Pemerintah kesatuan Libya mengatakan pada Senin (18/9) bahwa 95 persen dari institusi pendidikan di wilayah yang dilanda banjir di bagian timur negara tersebut mengalami kerusakan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama di Tripoli oleh Menteri Pendidikan Musa Al-Maqrif, yang juga merupakan bagian dari tim tanggap darurat dan tanggap cepat pemerintah, bersama para pejabat lainnya.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa tahun ajaran baru akan dimulai minggu depan di seluruh Libya.
“17 fasilitas pendidikan di kota Benghazi telah mendaftarkan para siswa yang mengungsi dari daerah-daerah yang hancur,” tambah Al-Maqrif dikutip dari Anadolu.
Pada konferensi pers yang sama, Ali al-Quweirah, seorang pejabat di Kementerian Pendidikan, mencatat bahwa 114 sekolah di 15 daerah rusak akibat banjir.
Tim teknis sedang mengevaluasi dan menilai biaya untuk pekerjaan pemeliharaan di sekolah-sekolah tersebut.
Sebelumnya pada hari Senin, pemerintah yang berbasis di Tripoli mengatakan bahwa 70 persen infrastruktur di Libya timur rusak akibat banjir dahsyat minggu lalu.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), sedikitnya 3.958 orang telah tewas di seluruh Libya akibat banjir, merevisi jumlah korban jiwa sebelumnya yang mencapai 11.300 orang.
Pada hari Sabtu, kepala pemerintahan timur Libya, Osama Hamad, mengatakan bahwa 3.252 mayat telah dikuburkan sejauh ini.
Lebih dari 40.000 orang telah mengungsi di seluruh wilayah timur laut Libya akibat banjir yang mematikan, kata kantor PBB. (far)
Banjir Libya, 95 Persen Lembaga Pendidikan Rusak
