Pemerintah akan membuatkan warga terdampak rumah permanen di lokasi yang baru serta diberi lahan. Namun, warga setempat masih keberatan atas rencana tersebut.
Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melalui akun media sosial X atau Twitter-nya mengatakan ada 60 kendaraan aparat gabungan yang mencoba masuk ke Pulau Galang untuk melakukan pengukuran lahan. Mereka lalu terlibat bentrok dengan warga yang menolak relokasi.
“Kegiatan ini jelas mendapat penolakan dari mayoritas penduduk 16 kampung Melayu Tua karena tujuan pemasangan patok ini merupakan rangkaian kegiatan yang hendak memindahkan warga dari kampungnya,” tulis YLBHI dikutip Rabu (7/9).
Bentrokan antara aparat gabungan dan warga terjadi di Pulau Rempang, mengakibatkan puluhan siswa menjadi korban gas air mata.(Vinolla)