IPOL.ID – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali mengungkap alasannya menerima pinangan mendampingi Anies Baswedan sebagai Bakal calon wakil presiden (cawapres).
Padahal sebelumnya, Cak Imin sudah lengket berkoalisi dengan Prabowo Subianto. Cak Imin menyatakan kegagalan duet dengan Prabowo karena tak mendapat restu dari “langit”.
Itu disampaikan Cak Imin di Posko Nasional Forum Komunikasi (FORKOM) Relawan Anies, di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, kemarin.
Cak Imin bilang PKB memiliki tugas yang agak sulit yakni menyambungkan berita langit dan bumi.
“Nah, hanya orang-orang PKB yang tahu itu, menyambungkan berita langit dengan berita bumi. Nah langitnya baik, kok buminya enggak baik? Berita bumi baik, lho langitnya kok enggak baik?” ucap Cak Imin.
Cak Imin mengaku para kiai yang ditemui berpesan agar dirinya berpasangan dengan Anies.
Dia menyebut itu sebagai tanda-tanda “langit”, Meski demikian, belum ada tanda-tanda “bumi”.
“Saya ketemu, perintah kiai sejak tahun 2021, diperintah kiai di Mekkah tahun lalu, diperintah kiai di Jawa Tengah (untuk berpasangan dengan Anies), tapi kita anggap itu inventaris langit karena kita lihat di buminya kok belum ada tanda-tanda gitu. Langitnya terang, buminya gelap,” ungkapnya.
Ternyata, kata Cak Imin, tanda-tanda bumi datang pada akhir Agustus 2023 saat NasDem mengajukan duet Anies-Imin ke PKB dan dideklarasikan pada 2 September 2023.
“Akhirnya kita cocok-cocokan. Nah kalau ingin ilmu mencocokkan langit dan bumi, nah ikut saya. Tidak mudah mencocokkan langit dan bumi. Insya Allah kita [Anies-Imin] direstui langit dan direstui bumi,” ucapnya.
Sedangkan jika bersama Prabowo, Cak Imin mengaku kabar langit dan bumi itu tidak cocok.
PKB sudah menjalin koalisi dengan Partai Gerindra selama satu tahun, yakni sejak Agustus 2022 hingga Agustus 2023. Namun ternyata duet antara keduanya tidak kunjung terwujud.
“Saya dengan Pak Prabowo juga gitu, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu,” katanya.
(far)