Terkait dengan aset crypto, Yusuf menjelaskan bahwa aset crypto merupakan aset yang menarik, namun resikonya cukup tinggi, sehingga setiap orang yang mau memulainya harus belajar dulu agar lebih paham.
“Semua Investasi itu butuh perhitungan, tidak hanya crypto. Jadi jangan sampai terjerumus karena pada prinsipnya ketika kita mau berinvestasi, semuanya harus siap. Kita harus ingat bahwa setiap profit pasti ada resiko, nah bagaimana kita menghitung semua itu. Dengan adanya literasi seperti ini, membantu kami para platform untuk mengedukasi jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan sehingga memakan korban,” tambahnya.
Sementara Nanovest adalah aplikasi investasi dalam bentuk aset crypto dan aset lainnya yang dibangun mulai Juli 2021. Investasi ini, lanjut Yusuf, bisa untuk semua kalangan karena dimulai dari Rp.5.000, sebuah angka yang mungkin semua orang bisa. “Saat ini kami punya pengguna yang sudah teregistrasi sebanyak 3,5 juta. Ke depannya kami fokus untuk mengedukasi keuangan dan investasi yang sesuai bidang kami,” imbuhnya.
“Saya berharap program-program seperti ini lebih digaungkan lagi terutama untuk keuangan, karena sangat ironis ketika ada korban masalah ekonomi dan keuangan karena mereka mungkin tidak tahu bagaimana cara berinvestasi dan melihat resiko. Semoga UKI lebih gencar lagi terhadap program-program pengabdian kepada masyarakat seperti ini,” harapnya.