Menanggapi latihan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada hari Selasa mengatakan bahwa posisi Beijing di Laut China Selatan tetap “konsisten”.
Awalnya, penyelenggara berencana menggelar Latihan Solidaritas ASEAN di Laut Natuna Utara, yang menurut Indonesia berada dalam zona ekonomi eksklusifnya. Namun China juga sesekali mengirim patroli ke sana untuk menegaskan klaim bersejarahnya atas wilayah tersebut.
Setelah pembicaraan antara para pemimpin militer ASEAN pada bulan Juni, latihan tersebut dipindahkan ke Laut Natuna Selatan, untuk menghindari perairan yang disengketakan. Kamboja, sekutu utama China di kawasan, menolak mengonfirmasi keikutsertaannya pada lokasi awal namun kini hadir. (Vinola)