IPOL.ID – Almaira Nebuchadnezzar, mahasiswi Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP UKI, berhasil meraih prestasi Juara 2 Senior Putri dan Juara 3 U19 Putri, dalam Kejuaraan Tenis Meja Nasional Rektor UGM Cup V 2023, yang berlangsung pada 7 – 10 September 2023 di GOR Pancasila UGM, Yogyakarta.
“Cukup ketat persaingannya karena turnamen ini diikuti 245 atlet putra dan 128 atlet putri dari beberapa puluhan universitas yang terbagi dalam 11 nomor pertandingan,” ujar Almaira di sela-sela kesibukan perkuliahan dan jadwal latihannya dalam persiapan mengikuti Pelatda Jabar untuk PON Aceh – Sumatera Utara 2024.
Dia mengatakan, pertandingan kali ini berbeda dengan biasanya, karena di hari pertama mengalami cedera, tapi itu tidak mematahkan semangat Almira.
“Di hari kedua setelah berdiskusi dengan pelatih, saya tetap mengikuti pertandingan tersebut dengan strategi yang berbeda. Meskipun dalam keadaan cidera, saya tetap fokus dan lebih semangat. Dengan memainkan bola tenis meja secara efisien dan efektif,” kata Almaira.
“Di hari ketiga dengan kondisi yang sedang cidera, saya banyak menyusun strategi permainan agar saya tetap bisa melakukan dan mendapatkan hasil yang terbaik,” tambahnya.
Mahasiswi yang tergabung dalam UKOM Tenis Meja di UKI ini, mengakui persiapan menuju Rektor UGM Cup V cukup singkat yaitu hanya satu minggu untuk berlatih.
“Karena saya dapat info kejuaraan ini mendadak. Dua hari sebelumnya saya juga mengikuti kejuaraan Piala Rektor UT Tangerang. Tapi saya berusaha keras untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” kata Almaira.
“Rasanya bangga sekali pada saat latihan dan bertanding memakai kaos/jersey bertuliskan UKI. Apalagi UKI bisa menyediakan tempat latihan bersama Tim UKOM tenis meja UKI yang terdiri dari pemain-pemain bertaraf nasional. Kami semua punya keinginan yang sama untuk mengibarkan bendera UKI lebih tinggi lagi,” tambahnya.
Almaira menjelaskan kategori senior putri itu tidak terbatas umur (umum). Sedangkan U19 putri maksimal berusia 19 tahun atau bisa di bawah 19 tahun.
Mahasiswa angkatan 2022 ini mengakui masih bisa membagi waktu antara perkuliahan di Prodi Bimbingan dan Konseling dengan jadwal latihannya.
“Jujur memang sangat sulit tapi saya berkeinginan yang kuat untuk belajar di perkuliahan dan sebisa mungkin saya harus jalani demi masa depan yang lebih baik,” katanya.
Pelatih Almaira yakni Dennis Darmawan, cukup bangga dengan hasil dan perjuangan yang di dapat.
“Bisa menjadi finalis di nomer Senior dan nomor 3 di Junior U19 merupakan hasil yang maksimal didapat ditengah kondisi Alma saat bertanding mengalami cidera. Saya berharap di pertandingan berikutnya bisa memberikan prestasi yang lebih lagi,” harap Dennis Darmawan. (irma)