Menurut Erick dengan jumlah dana yang besar itu, pihaknya optimistis siap mempertanggungjawab-kan penggunaan secara transparan dan juga mencetak prestasi.
“Kami berkomitmen untuk transparansi dalam pengelolaan bantuan itu, sekaligus mempersiapkan tim secara maksimal sehingga bisa mencetak prestasi yang diharapkan. Karena yang akan berlaga para pemain muda, setidaknya di pelatnas U-17 merupakan salah satu bagian inti untuk mempersiapkan para pemain masa depan yang tangguh,” ujar Erick.
Ia juga menambahkan dalam membangun sepakbola yang lebih berprestasi tidak bisa dijalankan sendiri. Walau mengakui dukungan Rp 399,5 M merupakan jumlah yang besar, namun Erick menilai PSSI juga telah menjalankan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai komersialisasi yang dimiliki, termasuk keberadaan Timnas dan turnamen-turnamen sehingga lebih mandiri.
“Seperi saat ini, kolaborasi dengan Kemenpora sangat dibutuhkan. Namun kami di PSSI terus berusaha mandiri dengan mengembangkan aspek komersialisasi sehingga ada beberapa event yang kami ikuti, PSSI keluar dana sendiri, seperti AFF lalu dan event lain. Jadi kami tidak mau terus meminta. Kami optimistis sepakbola bisa berkembang, dari prestasi hingga komersialisasi sehingga tidak lagi membebani pemerintah,” lanjut Erick.