“Kalau alasan pembekuan itu karena Saya sering melontarkan kritik pedas kepada KOI, kan ini negara demokrasi. Selagi kritikan itu demi kemajuan olahraga Indonesia, kenapa KOI harus alergi apalagi seperti cacing kepanasan,”tandas mantan Wakapolri itu.
Oegroseno juga menyebutkan bahwa selain tidak ada lagi demokrasi, keadilan juga sudah tidak ada lagi di olahraga Indonesia.
Keadilan di olahraga Indonesia, kata Oegroseno hanya milik mereka yang merasa dekat dengan kekuasaan.
“Coba tunjukkan ke Saya pasal apa yang menyatakan kritik itu melanggar nilai-nilai olympism? Ada Ketum cabor tersangkut bandar narkoba level dunia, cabornya tidak dibekukan oleh KOI, Sekjen KONI Hamidi ditangkap KPK, tidak dibekukan organisasinya oleh KOI, begitu juga halnya dengan Menpora Imam Nahrowi yang ditangkap KPK, tidak melanggar nilai-nilai olympism. Di mana keadilan di olahraga Indonesia?,”tanya Oegroseno.
Mantan Kapolda Sumut dan Sulteng itu mengaku apa yang menjadi jeritan hatinya ini tidak akan mendapatkan reaksi positif dari KOI karena para petingginya sudah dirasuki arogansi kekuasaan.