IPOL.ID- Era digitalisasi ikut mempengaruhi para pedagang di DKI Jakarta.
Pj gubernur, Heru Budi Hartono pun berencana untuk melakukan edukasi terhadap para pedagang untuk mempelajari perdagangan dengan online.
“Sepinya pembeli di pasar Tanah Abang, pertama dikarenakan adanya perubahan konsumen untuk membeli sesuatu. Di sini sudah ada ‘online’ dan lain-lain, dan kita semua juga harus mencermati itu,” kata Heru, kemarin.
Heru menilai bahwa konsumen sudah beralih dengan berbelanja secara daring (online shopping), ketimbang berbelanja ke pasar konvensional.
Fenomena itu, menurut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga konsumen di luar negeri yang lebih memilih belanja secara daring.
“Tidak hanya di sini aja kok. Di tempat lain, di luar negeri juga ada perubahan warga, konsumen membeli dengan konsep ‘online’,” katanya.
Heru pun menegaskan bahwa pemerintah dapat memberikan pelatihan digitalisasi kepada pedagang Pasar Tanah Abang agar penjualannya dapat meningkat.
“Disisi lain, para pedagang Tanah Abang mengaku perang harga yang ditawarkan melalui “live shopping” di sejumlah platform media sosial membuat penjualan berkurang signifikan. Mereka juga berupaya mengikuti cara berjualan dengan cara yang sama, yakni melalui “live shopping”, seperti yang dilakukan selebgram,” katanya.