Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam Perencanaan Berbasis Data di bidang pendidikan, Dian Putra menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan telah melakukan berbagai upaya dari mulai updating atau pemutakhiran data Rapor Pendidikan, alokasi DAU, dan sebagainya. “Kita memerlukan data yang valid untuk menghindari kesalahan pengalokasian anggaran,” ungkapnya.
Upaya pun dilakukan oleh satuan pendidikan. Agus mengungkapkan bahwa melalui rapor mutu pendidikan, sekolah dapat mengetahui kekurangan dan mencari solusi atas beragam tantangan yang ada. “Contoh dari upaya sekolah misalnya pertama, terdapat beberapa sekolah yang mewajibkan guru-gurunya untuk satu minggu dua jam minimal masuk ke platform Merdeka Belajar. Ini adalah sebuah kegiatan yang cukup baik sekali artinya cost-nya sangat kecil, tapi ternyata impact-nya cukup besar. Nah ini adalah salah satu praktik baik dari pihak sekolah,” katanya.
Kemudian yang kedua, lanjut Agus, ada beberapa sekolah yang membuat terobosan-terobosan dari dana BOS sesuai dengan peruntukannya tetapi membuat sebuah kegiatan terobosan dalam upaya meningkatkan nilai rapor mutu pendidikan. “Lalu yang ketiga, sekolah menggelar jam pelajaran tambahan untuk menangani masalah di sekolah, misalnya tentang masih adanya anak yang belum lancar membaca, dan lain-lain untuk meningkatkan kemampuan literasi,” tutur Kadispora Pangandaran.