Menurut pria yang pernah jadi Presiden klub elite Serie A, Inter Milan tersebut Indonesia harus berani memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional, lewat event olahraga kelas dunia yang digelar di negara kita.
“Kita harus berani mendorong, karena kalau kita mau jadi negara besar ya kita harus punya kultur kita juga. Sama, di sepak bola kalau kita lihat, kita ada metode Filanesia segala, tetapi itu kan sudah jauh lama. Sepak bola ini berubah. Jerman saja yang punya konstelasi cara bermain sekarang kalah sama Jepang. Jepang menemukan metode baru permainan, dengan tubuhnya yang lebih kecil. Artinya apa? Ya itu yang terjadi perubahan, di sepak bola pun ada kultur.”
“Jadi sama, kita mendorong lagu dangdut buat internasional, toh masyarakat Indonesia senang lagu-lagu ini, mudah dicerna, kuping orang Barat juga nanti pasti bisa menikmatinya juga. Itulah kultur, tidak hanya musik tetapi juga di sepak bola Indonesia juga harus pembangunan kultur yang benar, dan ini dari bawah sampai atas,” timpal Erick lagi.