“Film ini akan jadi spesial bagi masyarakat Kalimantan Utara. Secara universal, Bedindang Bedibuay kuat akan unsur seni dan syariat islam secara sederhana dengan lirik doa yang terkandung,” katanya, Kamis (28/9/2023).
Tumbuh dan besar dilingkungan masyarakat Tidung dan Bulungan, ia merasakan kuatnya masyarakat Kaltara akan unsur budaya tutur dan bercerita. Ini menjadi refresentatif ingatan sang produser dimasa kecil.
“Bukan sekedar tutur lisan dan penghantar tidur untuk anak, Bedindang Bedibuay merupakan cara-cara sederhana orang tua Tidung akan harapan baik di masa depan kepada anak,” bebernya.
Ia menambahkan, Produser dan Sutradara Bedindang Bedibuay baru saja menyelesaikan bimbingan teknis (Bimtek) yang dilaksanakan di Jakarta terhadap 18 film lainnya, (20-23/9/2023) lalu. Hal ini terkait kelengkapan administrasi soal perizinan film, lembaga sensor film, dan pemantapan skenario yang melibatkan kurator andalan Indonesia.
Kegiatan ini juga dihadiri dan dibuka langsung oleh, Sekretaris Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Fitra Arda.