Rencananya, film ini akan diproduksi pada minggu kedua di bulan Oktober 2023 nanti. Rohil menyebut, akan melibatkan puluhan kru dan penampilan kelompok Ina-ina Nurjalin milik Usman Najrid Maulana dari Paguntengara Artploration.
“Dari timeline, shooting dilaksanakan bulan depan. Semoga tidak meleset dari jadwal,” ucapnya.
Selain itu, Sutradara Film Bedindang Bedibuay, Taufan Agustiyan, mengatakan, cerita tentang Bedindang Bedibuay ini tak lepas dari perjalanannya saat mengerjakan film dokumenter dan menjelajahi separuh lebih wilayah nusantara.
“Perjalanan saya sebagai sutradara film dokumenter, menemui ragam seni budaya baik sifatnya atraktif, dekoratif, maupun naratif. Ada beberapa kesamaan diantara suku budaya di Indonesia, salah satunya seni tutur, baik berupa hikayat, macopat, dongeng, dan ragam bentuk lainnya dan memiliki pesan kuat dan filosofis sebagai pegangan tata nilai bermasyarakat,” imbuhnya.
Bedindang Bedibuay menurut Taufan, merupakan seni tutur suku Tidung yang menarik perhatiannya. Hal ini karena hikayat yang dilantunkan untuk menidurkan anak adalah upaya “Menyelipkan” nilai leluhur kepada pikiran anak.