Pendeta Wellem Sairwona dan Christina M. Samosir mengatakan bahwa sebagai mahkluk rohani dan sosial, kita hidup tidak bisa dipisahkan dari iman Kristiani dan lingkungannya. Dalam dunia digital tidak ada berlaku benar dan salah, yang dapat dilakukan adalah berhati-hati. Sehingga dengan berhati-hati kita dapat bersikap bijak dengan apa yang ada di media sosial pada era digital ini.
“Kenali, seleksi, saring apakah ajaran tersebut sesuai dengan alkitab atau tidak. Selain itu, orang tua juga berkewajiban untuk mengetahui apa yang diakses naposo di dunia digital, seperti berkomunikasi dengan anak, menerapkan sikap disiplin, keterbukaan dan kejujuran,” ujarnya.
Narasumber terakhir adalah Dr. Audra Jovani, MPS (dosen Program Studi Ilmu Politik UKI) yang membawakan topik “Menjadi Pemilih Pemula Cerdas pada Pemilu 2024”. “Sebagai warga negara, naposo memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan salah satunya adalah hak untuk memilih dalam pemilu. Tahun 2024 nanti Indonesia akan melakukan pesta demokrasi yaitu pileg dan pilpres. Naposo sebagai generasi Z dan generasi milenial akan menggunakan haknya dalam pemilu. Pada pemilu ini terdapat 53-55 persen (107-108 juta) pemilih muda yang memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu untuk kemajuan bangsa,” ujar Audra.