Dia mengatakan, dengan kondisi internal Forkabi yang berasal dari lintas partai. Idealnya, sambung Ihsan, Forkabi bisa mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi. Kepentingan-kepetingan yang mengarah pada pribadi, kata putra asli Betawi itu diharapkan bisa ditinggalkan.
“Cita-cita Forkabi lahir bukan untuk kepentingan perorangan. Kehadiran Forkabi bukan untuk kepentingan atau untuk mensukseskan perseorangan. Untuk itu tentunya DPP Forkabi akan selalu ada dan hadir bersama-sama kader. Wabil khusus Forkabi pun akan selalu bersinergi dengan pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat,” katanya.
Lebih lanjut, pria berbadan tegap itu menilai kolaborasi Forkabi dengan pemprov dan pemerintah pusat sangat penting. Apalagi, pasca Jakarta tidak lagi menjadi ibukota.
“Kita (Forkabi) berharap dalam penyusunan rancangan UU perubahan No.29 tahun 2007. Pengakuan terhadap keberadaan masyarakat Betawi tetap terjaga.Pasal mengenai peningkatan harkat dan martabat kaum Betawi yaitu pemajuan budaya dan lembaga adat masyarakat betawi serta adanya kawasan-kawasan budaya Betawi pun ada,” jelasnya.