4. Inklusivitas: Inisiatif Sabuk dan Jalan harus memberikan manfaat bagi semua negara yang berpartisipasi, bukan hanya segelintir orang saja. Jurnalis harus memperkuat suara komunitas yang terpinggirkan dan memastikan bahwa peluang dapat diakses oleh semua orang.
5. Resolusi Konflik: Dalam pemberitaan, kita juga harus memperhatikan potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan kepentingan dan cara pandang. Mempromosikan dialog dan penyelesaian perselisihan secara damai sangat penting bagi keberhasilan inisiatif ini.
“Kesimpulannya, Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative) merupakan upaya monumental yang menjanjikan kemakmuran dan pembangunan yang lebih besar bagi negara-negara yang berpartisipasi. Namun, untuk benar-benar membangun Jalur Sutra yang indah, kita harus menerapkan transparansi, pertukaran budaya, keberlanjutan, inklusivitas, dan resolusi konflik,” kata Atal Depari.
Sebagai jurnalis, lanjutnya, merupakan tanggung jawab kita untuk menjunjung prinsip-prinsip ini, memberikan pandangan yang jelas dan tidak memihak kepada dunia mengenai kemajuan inisiatif ini. Dengan melakukan hal ini, kita dapat berkontribusi pada upaya kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua negara yang terlibat dalam Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan.