Goncangan tersebut memberi tekanan tambahan pada dinding polikarbonat, mempercepat proses peluruhan BPA dan membuatnya dengan mudah bercampur dengan air minum di dalamnya.
Seperti diulas oleh Mochamad Chalid, proses pencucian yang tidak benar juga dapat memperburuk situasi. Banyak dari pengguna mencuci galon polikarbonat ini menggunakan sikat kasar dan air panas, dengan harapan membersihkan galon secara sempurna.
Terkait besarnya bahaya BPA pada manusia ini sangat ditekankan oleh Pandu Riono, pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia.
Dalam forum wawancara yang sama, Pandu Riono menekankan risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat BPA dampaknya serius.
Menurut Pandu Riono, akumulasi konsumsi air -yang terkontaminasi BPA- dalam jangka panjang akan menimbulkan banyak gangguan dalam sistem tubuh manusia. Gangguan kesehatan ini bisa muncul dalam bentuk berbagai macam gangguan, dari reproduksi hingga kanker.
“Semua penyakit ini trend-nya sedang meningkat, walau bukan disebut penyakit menular,” katanya.