“Penarik yang saya mentranspor saya setahun yang lalu mengatakan kepada saya, bahwa mereka juga memposting video di media sosial. Dan ketika saya melihatnya, saya melihat banyak video perempuan berlatih keras untuk menjadi penarik rickshaw,” kata Sakurai yang berusia 20 tahun.
“Itu memberi saya kepercayaan diri bahwa saya bisa melakukannya jika saya berusaha keras, dan begitulah cara saya melamar pekerjaan ini,” tambah Sakurai.
Para penarik rickshaw perempuan menjadi topik hangat di kalangan pengguna media sosial yang menonton siaran langsung di akun penarik becak atau postingan Instagram mereka.
Direktur Tokyo Rickshaw, Ryuta Nishio mengatakan alasan bisnisnya ingin mempekerjakan perempuan adalah untuk menciptakan suasana, dimana lebih mudah bagi pelanggan perempuan untuk naik rickshaw itu.
“Sekarang kami memiliki sekitar 25 penarik rickshaw perempuan, dan kami ingin meningkatkan jumlahnya lebih banyak lagi. Saat ini kami memiliki 90 penarik, jadi jumlah penarik perempuan masih kurang dari setengahnya. Ke depan saya ingin menciptakan tempat di mana perempuan merasa nyaman untuk bekerja dan berperan aktif,” kata Nishio. (voa indonesia / tim)