Hal ini juga untuk mengatur daftar pemilih menggunakan hak pilihnya di 2024. Untuk itu, sambung Hasyim, KPU juga telah mendata pesantren yang penghuninya tidak bisa pulang.
Hasyim menuturkan untuk menyukseskan Pemilu 2024, pihaknya sudah bekerja sama dengan PBNU. Langkah tersebut ditandai dengan MoU di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat.
Kerja sama itu pun disambut baik oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
“Kami akan membantu KPU dan berkoordinasi dengan pengurus pesantren di sejumlah wilayah di Indonesia,” ungkap Gus Yahya.
Tidak hanya mendukung pendirian TPS Khusus di Pesantren, PBNU juga akan mengedukasi Nahdiyin di daerah. Hal itu dilakukan agar turut aktif dalam pesta demokrasi.
“Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak terjadi kecurangan dalam pemungutan suara. Ia yakin KPU memiliki strategi untuk mengantisipasi kecurangan di lapangan,” tutupnya.(Sofian)